1. Pengertian Algoritma
Algoritma adalah urutan langkah untuk
menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Algoritma menawarkan
suatu metode dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Algoritma
diartikan sebagai urutan langkah dalam menyelesaikan masalah secara
sistematis dan logis. Pendekatan secara sistematis dan logis tersebut,
menjadikan proses penyelesaian masalah terjaga kebenarannya karena
algoritma hendaklah benar agar dapat menghasilkan keluaran/solusi yang
benar pula. Penyelesaian masalah (problem solving)
adalah kegiatan utama yang dilakukan dalam menyelesaiakan sesuatu.
Adapun langkah-langkah Problem Solving adalah sebagai berikut :
- Mengidentifikasi masalah
- Desain
- Algoritma
- Pembuatan program
- Pengujian
- Pemeliharaan
Algoritma biasa ditulis dalam
bentuk pseudo code. Perhatikan contoh berikut ini:
Carilah luas persegi panjang jika diketahui x sebagai nilai panjang dan y sebagai nilai lebar.
Carilah luas persegi panjang jika diketahui x sebagai nilai panjang dan y sebagai nilai lebar.
- panjang ← masukkan x sebagai nilai panjang
- lebar ← masukkan y sebagai nilai lebar
- luas ← panjang * lebar
- Tulis luas
Tentukan bilangan masukan berikut
sebagai bilangan postif, negatif atau nol.
- Bilangan ← bilangan yang akan diuji
- If bilangan > 0 then tulis “Bilangan Positif”
- If bilangan < 0 then tulis “ Bilangan Negatif”
- Tulis “Nol”
Tampilkan tulisan “Selamat Belajar”
sebanyak 10 kali
- x ← masukkan nilai perulangan
- i ← 1
- Jika i <= x, tulis “Selamat Belajar”
Flowchart adalah
visualisasi urutan langkah secara sistematis dan logis dalam bentuk
simbol-simbol yang tertentu.
Contoh flowchart :
2. Struktur Data
Struktur data adalah suatu pengelolaan data
sehingga data dapat dipergunakan secara lebih efisien dan efektif.
Dalam bahasa pemrograman, struktur data seringkali ditampakkan secaa
fisik dalam bentuk tabel (biasanya pada bahasa pemrograman/pengelolaan
database berbasis visual), namun pada beberapa bahasa pemrograman yang
tidak berbasis visual, strutkur data lebih berupa pengelolaan data
dengan aturan-aturan tertentu. Beberapa konsep pengelolaan data
sederhana adalah sebagai berikut :
1. Array
Array adalah kumpulan data bertipe sama
dan menggunakan nama yang sama pula. Antara satu variabel dengan
variabel lain di dalam array dibedakan berdasarkan “subscript”.
Subscript berupa bilangan di dalam kurung siku [...]. Melalui subscript
inilah masing-masing elemen dapat diakses.
2.
Array Berdimensi Satu
Array berdimensi satu adalah sekumpulan data/elemen
yang disimpan secara berurutan dalam suatu tempat/subscript yang
terdiri atas 1 (satu) unsur. Sejumlah data suhu disimpan dalam nama suhu
terdiri dari Suhu 1 = 25°, Suhu 2 = 23,5°, Suhu 3 = 21°, Suhu 4 = 26°
dan Suhu 5 = 35° Pendefinisian array meliputi nama array, tipe elemen
array dan jumlah elemen array.
Contoh :
Float nilai_mhs [12];
Keterangan :
1. tipe array : float (bilangan pecah)
2. nama array : nilai_mhs
3. jumlah elemen array : 12 data, yaitu nilai_mhs[1], nilai_mhs[2],…., nilai_mhs[12].
1. tipe array : float (bilangan pecah)
2. nama array : nilai_mhs
3. jumlah elemen array : 12 data, yaitu nilai_mhs[1], nilai_mhs[2],…., nilai_mhs[12].
Nilai
elemen array dapat dimasukkan melalui keyboard atau dimasukkan saat
didefinisikan pada program.
3. Array Berdimensi Dua
Array berdimensi satu
adalah sekumpulan data/elemen yang disimpan secara berurutan dalam suatu
tempat/subscript yang terdiri atas 2 (dua) unsur, yaitu baris dan
kolom. Array berdimensi dua berarti meiliki dua dimensi data. Contoh
sederhana adalah data yang tertulis dalam tabel berikuit ini :
Jika dibuat
programnya adalah sebagai berikut :
int data_mobil [3] [4];
Keterangan :
- baris 1 – baris 3 : menunjukkan merek mobil.
- kolom 1 – kolom 4 : menunjukkan tahun penjualan
- tipe array : integer (bilangan bulat).
- nama array : data_mobil.
- jumlah elemen array : [3,4]
- [2,3] dibaca : penjualan mobil merek Daihatsu pada tahun 1994 adalah 70 unit.
4.
Array Sebagai Argumen Fungsi
Array juga dapat berkedudukan sebagi parameter di
dalam fungsi. Contoh pendefinisian :
const int MAKS = 5 Int data[MAKS];
5. Fungsi
Fungsi adalah bagian program yang berisi sejumlah
pernyataan tertentu yang dapat dipanggil berulang kali. Tujuan pembuatan
fungsi adalah :
1.
Memudahkan dalam mengembangkan program
2. Menghemat ukuran program
2. Menghemat ukuran program
Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pembuatan fungsi adalah :
1. Fungsi menerima
masukan yang disebut argumen atau parameter.
2. Masukan diproses oleh fungsi dan memberikan hasil akhir yang disebut nilai balik (return value).
3. Agar fungsi dapat dipanggil, fungsi harus dideklarasikan.
2. Masukan diproses oleh fungsi dan memberikan hasil akhir yang disebut nilai balik (return value).
3. Agar fungsi dapat dipanggil, fungsi harus dideklarasikan.
6.
Prototipe
Deklarasi fungsi disebut prototype fungsi yang berupa :
1. nama fungsi
2. tipe nilai balik fungsi
3. jumlah dan tipe argument
4. serta diakhiri dengan titik koma (;).
2. tipe nilai balik fungsi
3. jumlah dan tipe argument
4. serta diakhiri dengan titik koma (;).
Contoh :
long kuadrat(long l)
dimana menyatakan kuadrat()
adalah nama fungsi, long adalah tipe argument, long (kedua) menunjukkan
nilai balik yang bertipe long
void garis()
menyatakan fungsi tanpa
nilai balik
Pernyataan
return digunakan untuk memberikan nilai balik fungsi.
Dalam fungsi diatas berarti nilai kuadrat dari argument. Fungsi dengan
pernyataan void tidak memberikan nilai balik. Biasanya tidak diakhiri
pernyataan return. Jenis variabel dalam kaitannya dengan lingkup fungsi
terdapat tiga macam yaitu : variabel otomatis, variabel eksternal dan
variabel statis.
- Variabel Lokal (otomatis) : Variabel yang didefinisikan di dalam fungsi disebut variabel local. Variabel ini hanya dikenal dalam fungsi tersebut.
- Variabel Global (Eksternal) : Variabel yang didefinisikan di bagian luar manapun dari fungsi dan dikenal oleh semua fungsi. Disebut juga variabel global, karena dikenal de semua fungsi.
- Variabel Statis : Baik variabel local maupun global dapat berfungsi sebagai variabel statis dengan cara menambahkan pada kedua variabel tersebtu pernyatan static. Kemudian pada kedua variabel tersebtu berlaku hal sebagai berikut :
- Jika variabel local berdiri sebagai variabel statis maka variabel tetap hanya dapat diakses pada fungsi yang mendefinisikannya, variabel tidak hilang saat eksekusi fungsi berakhir. Nilainya akan tetap dipertahankan, sehingga akan dikenali pada pemanggilan fungsi untuk tahap berikutnya.
- Inisialisasi oleh pemrogram akan dilakukan sekali saja selama program dijalankan. Jika tidak ada inisialisasi secara eksplisit, variabel diisi dengan nol.
- Jika variabel eksternal dijadikan sebagai variabel statis, variabel ini dapat diakses oleh semua file yang didefinisikan pada file yang sama dengan variabel eksternal tersebut .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar